Berkenalan Dengan Rute Alternatif Jemplang

http://www.weeklybikers.com/2015/02/berkenalan-dengan-rute-alternatif.html
Minggu, 11 Jan 2015
Rencana hari itu adalah mencari alternatif rute Jemplang - Tumpang. Rute ini diperkirakan lebih baik dibanding rute terdahulu dengan presentase jalur aspal/perkerasan yang lebih sedikit. Kami (Antony,Vicky, Handa, Yopi dan saya) berangkat kesana dengan dipandu oleh Anom Harya dari komunitas Gowes Jelajah.
Mengintip track 'New Zealand'
Mengambil start dari Jemplang, kami menyempatkan waktu mengunjungi salah satu spot yang sering disebut ‘New Zealand’. Kebetulan jaraknya tidak begitu jauh dari tempat start. Kami menyempatkan kesana dan berfoto sebentar sebelum kembali lagi ke percabangan semula untuk melmulai perjalanan. Ada yang mengatakan julukan ’New Zealand' diambil karena viewnya yang menyerupai landscape negeri tersebut. Meski begitu, yang kami lihat ini baru sebagian kecil atau bisa dikatakan ujungnya saja, selanjutnya mungkin ini akan menjadi target lokasi bersepeda kami berikutnya.
![]() |
Inilah tempatnya. Dari tempat mereka bertiga berdiri itulah spot terbaik untuk berfoto. |
![]() |
View yang didapat jika diambil dari spot yang tadi. Menajubkan! |
Rute Jemplang-Candi Jago ini adalah modifikasi dan gabungan dari beberapa rute yang pernah kami lewati sebelumnya. Mayoritas adalah turunan dengan view yang sangat bagus. Kekurangannya adalah masih terdapat jalan yang rusak bekas terlewati roda motor trail. Untuk varian rute yang baru, beberapa percabangan jalannya tidak kentara sehingga jika tidak terlalu hafal bisa saja terlewatkan. Jalurnya belum bisa dikatakan benar-benar bersih. Mungkin karena masih baru, banyak pohon melintang di sana sini dan tanaman belukar yang cukup lebat. Bahkan Antony yang sudah mengantisipasi dengan berbekal sebuah celurit pun tetap saja tidak bisa berbuat banyak.
![]() |
Salah satu percabangan yang tidak terlihat. Tangan saya menunjuk di sanalah awal varian rute yang baru. |
![]() |
Momen ketika menyingkirkan tanaman yang merintangi jalan pada rute baru . |
![]() |
Ada juga pohon melintang yang susah dilewati kecuali anda mampu melakukan bunny hop setinggi 1 meter atau lebih. |
Jalur itu ternyata berujung di dusun Jarak Ijo. Saya berhenti sejenak karena teringat pernah bermalam di rumah Kepala Dusun-nya sekitar bulan Juli tahun 2010 bersama Ropen, Indra & Fahmi. Lengkapnya ada di sini. Hampir 5 tahun berselang. Wow!
Selanjutnya kami terus bergerak mengikuti jalur perkerasan.
![]() |
Rumah Kepala Dusun Jarak Ijo (Rumah bertingkat warna kuning). |
![]() |
Tempat jalur yang terputus. Kami muncul dari 'terowongan hijau' di atas. |
![]() |
Satu kali melintasi sungai sebelum tiba di Dusun Benjor. |
![]() |
Tampilan Candi Jago. |
Tulisan & Foto: Andy