70 Km on Road (Sumber Maron)

http://www.weeklybikers.com/2015/02/70-km-on-road-sumber-maron.html
Minggu, 18 Januari 2015
Menjaga stamina, meningkatkan fisik dan yang semacamnya biasa dijadikan alasan penggemar MTB ketika bersepeda on road. Tapi alasan kali ini bukanlah itu melainkan kami sedang kebetulan malas untuk mencuci sepeda dan pakaian yang kotor jika harus memasuki lintasan off road bekas guyuran hujan.
Kemana?
Ada beberapa alternatif rute yang biasa digunakan mayoritas road biker seperti Batu atau Poncokusumo, namun hingga menit terakhir pagi itu, kami masih bingung menentukan pilihan sebelum akhirnya diputuskan untuk ke arah selatan menuju daerah Gondanglegi atau lebih tepatnya di Sumber Maron. Tawaran itu terlontar iseng dari Antony dan memang belum ada dari kami yang pernah ke sana selain dia. Perjalanan ini sekaligus kami jadikan tantangan karena ada yang menyebut rute Sumber Maron ini adalah rute 'plaur’. Bagaimana tidak, meski konturnya relatif datar tapi jaraknya pulang pergi kurang lebih sejauh 70 km. Mantap. Bagi saya pribadi ini adalah rekor bersepeda terpanjang.
Perjalanan
Berangkat Pk 7.30, perjalanan ke sana memakan waktu hampir 2 setengah jam termasuk 4 kali berhenti untuk beristirahat. Panas menyengat di sepanjang jalan membuat kami menghabiskan banyak sekali air mineral.
![]() |
Pos peristirahatan pertama. GOR Ken Arok. |
Jalan di seperempat rute awal adalah aspal melintasi perkotaan. Tidak terlalu menarik karena terlalu banyak kendaraan bermotor. Setelah melalui Bululawang barulah kami mengambil jalur alternatif. Tetap beraspal tapi sepi dengan view sawah lepas di kiri dan kanan.
![]() |
Jalur alternatif. Pemandangan lepas di sisi kiri dan kanan lumayan berfungsi sebagai penangkal rasa bosan karena jalan ini hanya lurus dan panjang. Nyaris tidak ada belokan. |
![]() |
Memasuki kawasan Sumber Maron. |
![]() |
Suasana Sumber Maron di hari Minggu ketika sedang ramai-ramainya. |
Tidak terlalu lama setelah itu kami lanjutkan dengan perjalanan kembali ke Malang. Perjalanan pulang ini terasa 2 kali lebih berat dan lebih lama. Stamina yang sudah terkuras, terik matahari yang kian menyengat ditambah banyaknya stop yang kita lakukan adalah penyebabnya.
![]() |
Berhenti sebentar tepat ketika akan memasuki gapura Desa Sukorejo. |
Memasuki Jl. Ki Ageng Gribik, kami hanya mengayuh semampunya dan tiba di rumah Pk 14.30. Lebih lama 1 jam dari perkiraan semula.
Newcomer
Sementara itu, di antara kami berlima terdapat seorang bernama Angga yang baru pertama kali ini ikut bersepeda karena ingin mencoba sensasinya. Kami meminjamkan sebuah sepeda untuknya dan sempat berpikir mungkin dia akan apes karena langsung dihadapkan dengan rute Sumber Maron yang lumayan berat. Tapi yang terjadi justru sebaliknya, seluruh rute di sepanjang 70 km itu digowesnya perlahan hingga finish sambil terus tersenyum.
Tidak cukup sampai di situ, keesokan hari dia mulai kerap tertangkap sedang browsing berbagai merk sepeda berikut perlengkapannya melalui komputer kantor.
Hal yang wajar. Selamat datang di dunia sepeda.
Sekali mencoba dan biarkan virusnya bekerja..
![]() |
Angga, the newcomer. |
Tulisan: Andy
Foto: Handa
wah lumayan jauh juga gowes 70 km .... tapi air terjun-nya unik dan keren ..
ReplyDelete